Awan????
Asyik membaca buku Filosofi Kopi karangan Dee membuatku tidak sadar keadaan sekelilingku. Ketika melihat keluar lewat dinding jendela, aku hanya melihat awan. Tidak ada warna lain selain putih. Kucoba mencari warna lain dengan menjulurkan kepalaku, tidak kutemukan warna lain.
Seketika aku ketakutan, di dunia manakah aku? Kualihkan pandanganku ke dalam, untuk mencari kepastian, apakah aku masih di bumi?
Setelah sadar bahwa aku ada di pesawat Cassa Sangatta-Balikpapan, aku tertawa malu. Untung, tidak ada penumpang lain yang menyadari kebingunganku. Malu…
Setelah agak tenang, kututup mataku karna kantuk yang mulai menyerang. Hmm, 45 menit lagi.
Aku kemudian teringat kembali pada kepanikanku sesaat tadi. Betapa mengerikan seandainya kita tidak tau di mana kita berada dan sedang menuju ke mana kita.
Aku kemudian mengingat orang-orang di luar sana, yang kehilangan ingatannya. Orang-orang yang tidak bisa berpikir. Tersesat. Bingung. Tidak sadar. Terasing. Tidak nyambung dengan keadaan sekitarnya.aku kemudian mengingat diriku, yang diberikan kemampuan untuk mengingat dan berpikir oleh Tuhan. Alangkah beruntungnya aku….
Ingatanku mungkin gak selalu berisikan hal-hal yang manis dan senang.
Isi ingatinku macam-macam. Dimulai dari kenangan masa kecil sampai sekarang. Memalukan, menyakitkan, membahagiakan, membuat air mata keluar atau membuat tersenyum. Ingatan yang macam-macam.
Aku pasti tersenyum malu kalau ingat ketika aku menangis meraung-raung saat masuk sekolah atau ingat ketika aku diinterview dan ngotot tentang Jepun.
Aku selalu sedih dan serasa ada yang mencubit hatiku kalau ingat ketika aku dipisahkan dari nenekku atau ketika aku diputus atau ketika nenekku meninggal.
Aku langsung mengucap syukur dan biasanya berterima kasih kepada Tuhan kalau ingat ketika membaca pengumuman UMPTN, lulus sidang sarjana atau keterima KPC. Betapa beruntungnya aku.
Dan aku pasti langsung berkata smoga gak akan terulang lagi kalau ingat pengalamanku terguncang-guncang di pesawat karna cuaca buruk atau betapa mau copot rasanya jantungku ketika naik Halilintar di Ancol..He.he.he…
Syukurlah aku masih bisa mengingat…dan tidak pernah kehilangan ingatan sejenak pun. Walau tidak semuanya ingatan itu menyenangkan…tapi lebih baik daripada aku merasa ‘hilang’…tersesat…dan tidak tau arah.
Terima kasih Tuhan untuk ingatanku….
(180807)
Rabu, 23 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar