Senin, 21 Maret 2011

Quote of 18 & 20 Mar

18 Mar
Allah adalah sumber berkat-Mu. Ialah yang menyediakan pekerjaanmu, rumahmu dan makananmu setiap harinya. Saat engkat mengalami kesulitan di dalam pekerjaanmu atau membutuhkan uang untuk melunasi tagihan-tagihanmu, engkau dapat memohon kepadaNya untuk memberimu hikmat serta menyediakan kebutuhanmu.

20 Mar
Apakah engkau terlalu bersandar penuh kepada bosmu untuk menyediakan segala keperluan-keperluanmu?
Allahlah sumber berkatMu.
Ia tahu kebutuhan-kebutuhanmu sebelum engkau memintanya.
Berpalinglah kepadaNya dan percayalah bahwa Ia akan menyediakan apa yang kau perlukan.

(365 hari penuh hikmat di dunia kerja)

Minggu, 20 Maret 2011

KASIH itu REPOT

(inspired by my mom and bou Marice's friendship)
"sahabat sejati adalah kekayaan terbesar"
Aku baru 'ngeh' akan kehadiran sahabat ibuku ini sejak mereka berkunjung ke rumah 2007 Mar lalu. Ternyata persahabatan mereka sudah lamaaaa sekali, sampai akhirnya alm. Bapakku pun bersahabat dengan suami Bou ini. Susah senang di pekerjaan sudah mereka alami bersama. Yang namanya hidup irit agar anak-anak mereka bisa bersekolah pun sudah mereka lakoni berdua. Saling membantu. Saling menasehati, berbagi banyak hal sudah mereka lalui...

Keluarga kami sangat merasakan kehadiran mereka ketika Alm. Bapak sempat dirawat dan koma di rumah sakit, sebelum Beliau akhirnya pergi meninggalkan dunia.
3 hari Alm. antara sadar dan koma di kamar IGD, Bou dan suaminya berada terus di luar, menunggui. Si Bou tidak hanya menunggu tapi juga turut menjaga Bapak dan Mama (yang saat itu sudah tidak mau makan klo tidak dipaksa). Lucunya, mama tuh cuma mau nurut dengan si Bou, mau mandi dan makan kalau ditemani si Bou ini.

Puncak arti kehadiran mereka adalah saat si Bou mau menemani mama untuk membawa Alm. Bapak ke Kuala Lumpur berobat. Terpisah jauh dari suami dan anak-anaknya, untuk menemani sahabatnya yang sedang labil.
Lebih dari 10 hari, tidur tidak menentu di ruang tunggu ICU, makan seadanya, tidak mandi berhari-hari bersedia dijalani si Bou demi sahabatnya....

Tidak sampai di situ, saat Alm. Bapak akan berangkat lagi ke Penang untuk berobat, si Bou pun masih tetap bersedia menemani mama (yang diizinkan oleh keluarga besarnya)....
Saat Bapak meninggal, mereka pun terus hadir menemani, menyatakan bahwa mereka hadir buat mama dan kami.... What a wonderful friend they are
Suatu teladan persahabatan yang luar biasa ditunjukkan si Bou (dan keluarganya) kepada kami.
Memberi sedemikian banyak tanpa bisa dibalas...
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

KASIH-lah penyebabnya....
KASIH yang tidak hanya diucapkan lewat mulut dan kata...
Tapi KASIH yang nyata, lewat perbuatan ...
KASIH yang membuat mereka mau diREPOTkan.....
KASIH yang hadir
KASIH yang tepat waktu

"marilah kita mengasihi tidak hanya dengan perkataan tapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran"

(Terima kasih Bou dan AmangBou untuk kasih kalian. Tidak terbalas. Kami hanya bisa mengasihi kalian kembali)

Jumat, 18 Maret 2011

Saat kumengundangMu (part 2)

(continue...quiet time with Him 190311 11:47-12:35 t36/3 when listening Louder than life Sidney Mohede)

Luke 10: 41-42
41 "Martha, Martha" the Lord answered, "you are worried and upset about many things,
42 but only one thing is needed, Mary has chosen what is better, and it will not be taken away from her."
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
#41 Martha...Martha...
* Jesus's response to Martha when she protest about what Mary had done was very soft/gentle.
He did not speak in the high tone to her.
He even called her name twice "Martha, Martha...".
He gave her understanding.... ( 2 things that should be corrected from Martha: she didn't welcome Jesus in a correct way and she was jealous to Mary).
*_^
Jesus is very gentle even we have done many sin, guilty, doesn't follow His will.
His response is not like we imagine (He should be very angry thou... we've been hurt His feeling by doing sin and breaking all His will).
When we repent, He welcome us with open arms and gentle heart and smile face.
He is happy to accept us again.
He is very gentle. (like this...)

#42 only one thing is needed ...... it will not be taken away...
only one thing is needed; listening to Him, close to Him... and this will not be taken away... nobody can...(this was said by Jesus)
*_^
How often our decision is to listen to Him more than our worried of.....(you named it)
How often our decision is to seek His will more than do what we want, our desire?
How often that we choose Him more than others?

When we choose Him, none, once again none, that can take it from us, not even death.
Mary have chosen the best part, one thing that needed, how about me?

I will follow You that's my promise
I will follow You till the end
I will follow You for no other have love me more
I will follow You with my whole heart
I will follow You with my strength
I will follow You till my whole life bring fragrance and glory to Your name
(Sidney Mohede, Louder than life)

Saat kumengundangMu (part 1)

(quiet time with Him 190311 11:47-12:35 t36/3 when listening Louder than life Sidney Mohede)
LUKE 10:38-40
38: As Jesus and His disciples were on their way, He came to a village where a woman named Martha opened her home to Him.
39: She had a sister called Mary, who sat at the Lord's feet listening to what he said
40: But Martha was distracted by all the preparations that had to be made. She came to Him and asked: "Lord, don't you care that my sister left me to do the work by myself? Tell her to help me."
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
38: a woman named Martha opened her home to Him.
*_^ How often we open our home to Jesus? Once a day? Once a week? A year?
*_^ How about our heart? Our job? Our relationship? Have we ever opened them to Him and invited Him to come? How often?


39-40:Jesus came in to Martha's home.
There are 2 responses when we accept Jesus in our home: very busy with a lot things (Martha) and listening to Him only (Mary).

#1. Martha that was distracted by .....
Why was Martha so busy?
There are 3 things that I could think of:
1. She did not prepare her self for Jesus to come. When she invited Him, she actually hadn't prepared her home for Him.
2. She is a person who worried to much about things. Everything she wants to give/do, so she forgot the esential of inviting Jesus to her home.
3. She wants to get all the attention " See, I've done a lot of things for You Lord?"
*_^ Which reason that you have?
When we invite Jesus to come in into our home (= our heart, jobs, relationship),

how is our responses when He come in?
Too busy to fix/prepare a lot things so we ignore Him?
Too busy until we forget that He is already in our home?

#2. Mary, who sat at the Lord's feet listening to what He said.
* Wow, Mary didn't only listen but she sat at His feet, listening.
I try to imagine her position when listening Jesus, "at His feet".
This is a very close position, the closest when you near to someone.
From this position, you could see His face when He say something, the changes of His lips, His eyes,
the movement of His body, His arms, His head,
you could hear when He breath, everything about Him is very clear.
Mary wanted to see the whole of Him when she knew that Jesus came to her sister's house.
She is not satisfied with only His words, but the whole of Him, for herself.
(In Jesus's time, a woman doesn't suppose to be this close to a preach/teacher like Jesus. They suppose to be in the kitchen, far away from the conversation. But Mary brake all that tradition, just to listen to Jesus, to be in His side)
*_^ How about us? How big is our effort to be close to Him? To listen to His words? To see His face?
Now, in our time, it is not difficult to meet Him, it is just as far as "call His name" and He is there already for you only.
Actually, He is always there but have we ever noticed Him?
He is always there but how often we realize Him?
He is there but how often we ask Him to walk together and master our life?


dekat padaMu, itu rinduku
setiap kataku Kau pun menunggu
Tak kusangka kutemukan satu kasih yang abadi
Kini kudatang dan kubawa hidupku
memandang wajahMu, mengikuti kebaikanMu
mengejar hadirMu di dalam hidupku
Membawa sembahku, menyatakan kebesaranMu
Mengejar hadirMu di dalam hidupku
(Sidney Mohede, Louder than Life)


Kau menungguku berkata,
Mengejar hadirMu oh Tuhan itu hasratku.

Selasa, 15 Maret 2011

S'lalu bersamaku

Hanya KAU tempatku berlindung
Hanya ENGKAU laguku dan kekuatanku
Ijinkanlah kudatang menyembah membawa syukurku
Sedalamnya hatiku KAU pun tau
Dan kasihMU tak jauh dalam jiwaku
Di dalam kesesakan di dalam kemenangan
Ku tau Engkau selalu bersamaku
(Sidney Mohede " Louder than life")
Love this song...Sangat menyentuh dan membuatku menangis tiap kali menyanyikan. God, You are close to me.

Senin, 14 Maret 2011

ke SEMENTARA an ini

ketika kuinjakkan kaki di kotanya,
tiada yang berubah, selain ketiadaannya...

kucoba mencari sisa-sisa bukti dari keberadaannya
di dalam sudut-sudut kota yang biasa kami jalani,
di dalam rumah dimana dia membesarkan kami,
di dalam barang-barang miliknya...

semakin sulit kutemukan dia...buram kenangannya yang kudapatkan...
padahal belum ada 2 bulan dia pergi, mengapa sudah begitu sulit
mencarinya?
bagaimana caranya mengobati rindu ini?

setitik air mata di sudut mataku saat kusadar,
tidak akan kutemukan lagi dia di kesementaraan ini.
waktunya sudah selesai, waktu kami belum...
KESEMENTARAAN ini memisahkan kami darinya...

"untuk segala sesuatu ada waktunya, untuk semua hal ada
masanya"

Indah saat Kau datang menjemput kami...
Terima kasih Tuhanku untuk kesementaraan ini.


Rabu, 09 Maret 2011

Walk by faith NOT by sight

"Tuhan menunggu Anda untuk bertindak lebih dahulu.
Jangan menunggu sampai anda merasa kuat dan percaya diri.
Maju dalam kelemahan Anda, lakukan hal yang benar meskipun takut dan perasaan Anda tidak tentu."
(Daily Devotional by Rick Warren)

It is faith I think.
Saat tidak ada dasar di dunia ini untuk berharap.
Saat hujan, kita mampu melihat pelangi setelahnya.
Di saat keadaan-keadaan yang buruk, kita mampu melihat ada rencana indah Allah di dalamnya.
Di saat kekurangan, kita mampu bersyukur.

It is faith I believe
Di saat semua orang mengatakan tidak mungkin, menyerah saja, kita mampu melihatnya sebagai sarana untuk mukjizat Allah terjadi.

It is faith to me.

FREE!!!

Merdeka, bebas, tidak terikat, lepas, tidak tergantung, no commitment...
Apakah manusia benar-benar bisa bebas? Tidakkah kita selalu akan terikat dengan sesuatu?
Apakah kita bisa hidup tanpa terikat dengan apa pun?

Pikiran ini begitu menggoda. Kebebasan...

Manusia pertama ups, wanita pertama pun tertarik dengan ide: bebas untuk menentukan kehendak sendiri.
Mengambil buah yang (katanya ular) akan membebaskannya dari ketergantungan akan apa yang menjadi kehendak Allah untuk dia ketahui dan bebas mengetahui semua hal...
Keinginan untuk bebas, yang ternyata hanya memberikan keuntungan: pengetahuan akan ketelanjangannya,
yang membuatnya harus bersembunyi dari Allah (tidak bebas bertemu dengan Allah)....
yang membuatnya "terikat" kepada kematian dan kesementaraan

Aku ingin bebas kata seorang anak. Aku gak mau ikut apa kata mama & papa lagi. AKu sudah dewasa.
Lalu dia, yang merasa bebas, pergi kepada pergaulan bebas...yang ternyata hanya akan mengikatnya pada ketergantungan lain, ntah itu ketergantungan terhadap obat, seks, teman-teman

Aku ingin bercerai kata seorang suami pada istri tuanya. Aku sudah tidak tahan denganmu. Aku ingin bebas. Maka pengadilanpun mengetok palu 3 kali, sang suami yang berpikir dia sudah bebas, pergi ke rumah wanita lain dan mengikatkan diri padanya.

Aku minta bagianku, kata si bungsu, anak yang hilang. Aku ingin bebas memakainya tanpa diawasi bapakku dan kakak sulungku. Kebebasan yang akhirnya membuatnya menjadi tergantung pada orang lain untuk makan sesuap nasi babi.
Kebebasan dari satu hal, akan kemudian mengikatkan kita kepada hal lain.
Jadi apakah benar kita pernah benar-benar bebas?

Jawaban saya: TIDAK.
Pusat dunia ini bukanlah manusia, tapi Allah.
Allah adalah pusat dari segala sesuatu.
Segalanya ada karna Dia menginginkannya.
Allah menciptakan manusia adalah untuk memuliakan DIA.
Ada tujuan di dalam penciptaan.
Manusia terikat pada tujuan penciptaan ALLAH.

Kepuasan sejati akan dialami oleh kita ketika kita mengikatkan diri padaNya, pada tujuanNya.

Bebaskan diri dari ikatan dosa dan hawa nafsu dan hambakan diri padaNya.
Alami kebebasan sejati di dalam DIA.
Karna pilihannya cuma 2: diperhamba oleh dosa atau diperhamba ALLAH.

Kerja buat Tuhan selalu manise

Saya selalu suka lagu sekolah minggu:
"Kerja buat Tuhan selalu manise
Biar pikul salib selalu manise
Saya kerja saya kerja buat Tuhan
Sungguh senang-senange
dipanggil Tuhan selalu manise
Membuang diri di ladang Tuhan saudara
Selalu manise"
(correct me if I'm wrong...)

Sering saya mengartikan kalau kerja buat Tuhan itu artinya melayani di Gereja, ikut Panitia yang rohani-rohani atau memberi sumbangan/bantuan kepada orang miskin.
Nurut saya sih gak salah, emang benar yang di atas itu semua. Tapi apa emang hanya itu?
Trus gimana dengan orang2 yang gak punya waktu dan kapasitas untuk melakukannya? Apa jadinya kemudian, dia tidak bisa melayani Tuhan?
Wuah, klo gitu sedikit sekali dunk penghuni surga? Sedikit sekali dunk yang bermahkota di sana? Habisnya, zaman sekarang ini, banyak sekali orang yang karna kondisi yang sangat sulit, menjadi tidak memiliki waktu untuk melakukan kegiatan2 sosial kecuali untuk kantor dan keluarga.

Ketika berangkat kantor, kita bertemu dengan orang yang kita dan kita memberikan senyuman manis padanya sambil menyapa: selamat pagi, apa kabar?
Ketika office boy membersihkan ruangan kita dan kita menyapanya dengan mengucapkan terima kasih sambil sedikit ngobrol atau memberikan makanan yang kita bawa dari rumah...
Ketika kita menjawab rekan sekerja atau bos kita dengan ramah, bersedia membantu ketika mereka kesulitan
Ketika dengan customer kita memberikan informasi yang benar, dan memberikan sedikit candaan...
Ketika sejenak kita mengangkat kepala kita dari komputer dan melihat orang2 di sekitar kita untuk sedikit memberikan senyum...
Ketika pak satpam depan dan tukang parkir kita sapa dan ucapkan selamat sore sambil menyebutkan namanya saat berjalan pulang...
Ketika kita dengan sabar menantikan orang menyebarang, menunggu lampu merah dan saat masuk ke kompleks rumah...
Ketika kita memberikan perhatian pada keluarga...

Apakah ini tidak bisa disebut KERJA buat TUHAN?

When we do everything with our heart like we serve our GOD directly, don't you think that we work for HIM?