Kamis, 20 Desember 2012

Rempong

Kasih itu mau repot...

Kasih itu sabar...
Di saat rasanya ingin marah, ingin cepat mengakhiri sebuah hubungan, ingin cepat berakhir, ingin segera... Kasih mengajak kita untuk 'slow down' dan 'menunggu'
Kasih membuat kita melihat bahwa sebuah pribadi adalah 'pribadi' dan bukan barang, bukan benda mati, tidak bisa merasakan...
Kasih membuat kita bisa mengutamakan lain

Kasih itu murah hati....
Ketika yang ada pada kita pas-pasan atau bahkan kurang, namun ketika yang kita kasihi membutuhkannya, tanpa pikir dua kali, kita memberikan padanya. Kasih itu gak pelit... Memberi di saat kekurangan atau membutuhkan... Memberi tanpa perhitungan... Memberi yang membahagiakan karna kasih ada di dalamnya...

Kasih itu tidak membanggakan diri...
Kasih membuat kita rendah hati. Apapun besarnya perbuatan atau pemberian kita, tidak ada habisnya karna itu masih tidak seberapa dibanding yang diterima.
Tidak ada yang terlalu besar, terlalu hebat, terlalu tinggi untuk dilakukan, diberikan...

EGP/DL

Emang Gwe Pikirin? atau Derita Lo
(Bos, sering-sering kasih gwe cuti dunk, jadi kreatif nih dirikyu hehhee)

Sering terdengar nih kata ini, khususnya dari anak-anak remaja zaman sekarang. Emang Gwe Pikirin ato Derita Lo? 

Arrrgh, pengen dijitak, dilempar kapal terbang deh orang yang ngomong kata ini ke aku....
But...ternyata prinsip EGP ini ternyata sekali-sekali perlu untuk beberapa hal di dalam kehidupan, khususnya kalau aku ingin hidup tenang dan maju. Kubisa berpendapat begini setelah mendengar cerita sang Mama(k) tercinta di perjalanan menuju Ranto Prapat dengan Kerata Api (Super Lambat yang telat 5 jam dari jadwal semula)

Singkat cerita si Mama dengan semangat bercerita perkataan seorang Ibu lain mengenai anaknya yang dibanggain (tentu saja bukan saya, walau saya juga dibanggain hehehe).

Ibu tersebut mengatakan sesuatu yang sangat jelek mengenai anak Mama, yang 179.9 derajat berbeda dengan kenyataan dan itu buat Mama sangaaaat sakit hati. "Tidak apa-apa dia berkata jelek ttg aku tapi bukan tentang anakku",kata si Mama dengan berapi-api, berharap dapat membakar aku juga untuk semangat mendukung pendapat Mama, bahwa Ibu tadi emang layak disakit hati-i oleh mama, dan bahwa mama sangat hebat bisa menahan diri nutuk tidak marah....
Anyway, mendengar kisah orang dan tidak terlibat langsung di dalam alur cerita tersebut buat aku bisa berpikir berbeda dan tidak ikut-ikutan dengan pendapat si pencerita.
Dengan santai aku bilang ke Mama:"kita semua tahu bahwa omongan tersebut tidak benar, orang lain juga bisa melihat buktinya, terus ngapain omongan ngawur si Ibu, yang semua orang tahu juga bahwa dia gak stabil orangnya, harus Mama dengar dan ambil hati? Ngabisin perasaan saja, yang ujung-ujung nya bikin diri sendiri sakit. Gak usah dipikirin, cape.. Masih banyak hal lain yang lebih penting tuk dipikirin"

Pendapat orang lain bisa menghambat kita untuk hidup bebas dari rasa terhakimi, sakit hati/kedewa, khawatir, ragu, dll...

Pendapat orang lain juga bisa menghambat mimpi kita, menghambat visi dan misi yang Tuhan taruhkan, menghambat mukjizat Tuhan terjadi karna iman kita terpengaruh...

Andai dulu Yusuf memperhatikan pendapat orang, dan bukan perkataan malaikat untuk tetap mengambil Maria sebagai istrinya, apa jadinya kehidupan Yusuf? Dia bukan bagian dari kisah penyelamatan Allah untuk manusia berdosa.


Andai dulu Daud mendengar pendapat kakak-kakaknya untuk tidak ikut campur di dalam perang, andai dia mendengarkan ejekan Goliath, apa jadinya Daud? Bisakah dia menjadi raja Israel?


Andai dulu, laki-laki di sebelah kanan Yesus di kayu salib, mendengarkan temannya yang disalib di sebelah kiri Yesus dan juga perkataan orang-orangyang mengejek Yesus, apakah dia bisa mendengarkan janji Yesus bahwa hari itu juga, dia akan bersama Yesus di Firdaus?


Andai dulu Wright bersaudara atau Thomas Alpha Edison mendengarkan ejekan orang-orang, apakah mereka bisa memnemukan pesawat terbang dan lampu?


Omongan orang lain,khususnya orang yang peduli pada kita kadang perlu kita dengar namun jangan sampai itu menghalangi langkah kita.

Untuk perkataan-perkataan tertentu, yang kita pribadi tau apakah perlu atau tidak, kita memang perlu berkata,"EGP. I will follow my Dream, my Vision, my Master's will." After all, we live only one time.


Senin, 23 April 2012

Mendaftar yuk ....

Dia sudah bersamaku sejak aku ganti gigi... Karena sudah begitu lama bersamaku (bahkan sudah merayakan anniversary yang ke-25),kupikir, dia adalah bagian diriku, yang kalau lepas, aku langsung ketakutan; merasa bahwa aku menjadi berkurang...

Tapi, akhirnya aku memberanikan diri melepasnya... Dengan deg-degan kumasuki ruangan tersebut. Untung, seorang yang cantik, yang sudah aku familiar dengannya, menemuiku dengan senyum cantik yang teduh...
Memakan proses hampir satu jam, depan belakang, atas bawah.... akhirnya lepas sudah semuanya. Kubuka mulutku dan kulihat senyumku semakin manis dan lebar "hehehehe'

Yap, dia itu adalah karang gigi. Yang selama lebih dari 28 tahun menemaniku ke SMP, SMA, kuliah dan 11 tahun bekerja hahahaha...
Karna kupikir dia adalah sesuatu yang menjadi bagian dari gigiku, maka kalau dia lepas, maka gigiku berkurang hahahaha....
Ternyata oh ternyata, begitu dia lepas...aku berani tersenyum...so lebaaarrr...
Aku menahankan 28 tahun tanpa senyum lepas, karena takut ke dokter gigi... Hedeeeeh, trauma masa kecil menghalangi aku memberikan senyum lebar yang cantik wkwkwk...

Aku merefleksikan ini di dalam kehidupan. Betapa seringnya, sesuatu yang 'buruk' yang bersama kita bertahun-tahun tidak berani kita lepas karena "ketakutan".
Takut berubah.
Takut gak bisa melawan keinginan daging.
Takut sendiri
Takut membayar harga
Takut menderita...
Takut ini dan takut itu.
Sehingga karena ketakutan, kita menerima "sesuatu" yang buruk ini menjadi bagian dari diri kita. Kita hidup bertahun-tahun dengan. Terbiasa dengannya, walau kadang kita dirugikan, disakiti, menderita, kehilangan kesempatan baik, dll karenanya.

Coba kita memberanikan diri, mengambil langkah pertama; mendaftar ke "dokter gigi". Lalu langkah kedua memasuki ruangan "dokter gigi". Lalu, langkah ketiga: "duduk di kursi operasi". Lalu keempat, "pasrah saat dioperasi dan menikmati dengungan mesinnya" dan akhirnya kelima "tersenyum lebar".

Ayo, segera mendaftar ke "DOKTER KEHIDUPAN". Masuklah ke dapur 'pembentukanNya' Duduklah di Meja OperasiNya. Biarkan Sang Dokter Kehidupan memangkas semua 'yang tidak baik' di dalam dirimu. Pasrahlah, terima pangkasannya dan terima pertolongan RohNya yang Kudus.
Lalu senyumlah lebar....

Sesimpel itu saja ....

Ayo, segera mendaftar...
Aku sudah menikmati senyum lebarku...hahahaha...

Journey with(out) him in it

Hm... never thought that you are not there anymore, to be with me go through this journey. One month I struggling with this and finally, I accept to not having you anymore.

He knows the best for me and He is willing to give.
He shapes me in the way that He knows will not hurt me more than I can bear.
Trust and obey... this is the only thing that I can do if I want to still having HIM in my life..

He is there.
He is never wrong.
I am in perfect Hands.

Ask.
Hope
Let go.

I know that I can go through this journey until I meet YOU in HEAVENLY PLACE
YOU are all for me.
Use me as YOUR wish.

Kamis, 23 Februari 2012

The Journey continues with you in it

Never think that I will be in this stage... Having someone to go through the journey...
Thanking you my dear God, that You never get enough with me...

God works in mysterious ways... Meeting kinds of men in the last 10 years, taught me a lot of lessons of life; how deep His love for me, how precious I am in His, people can come and go in my life but He never leave, to love without being loved back and many more.

Never regret the decision 've made that lead me to the broken heart. Cause God also works in and through good and bad things that happen to me. It might look bad in the beginning, but if I stayed in His plan for me and obey Him to the end, it (always) end with good things for me and my future.
Never hate the people that broke my heart coz it happened under His control. He will not let it happen knowing I couldn't bear it. They made me understand and feel how to love without being loved back. They made me understand that this is the feeling that God experience if I don't love Him back.

He came into my life. So quick and so beautiful. So different with the others.
Will you be the person that God created for me?
Let it flow and I will know.
God, put Your love into my heart so I can love him the way You love me...

(Happy Valentine day Abang... Hope to have more loving days with you till the end)

Senin, 26 Desember 2011

kumpul nyok kumpul

23 Dec 2011, saatnya kembali ke kampung halaman tercinta... persiapan yang minim (maklum masih bekerja sampai hari keberangkatan), tidak mengurangi exciting-nya kepulangan kali ini...
ada 3 ponakan yang lucu-lucu + 1 lagi yang lahir keesokan harinya, membuat semangat semakin berkobar-kobar...

ngumpul dengan keluarga besar memang selalu menyenangkan... kangen rasanya...
mengenang masa kecil kami bersaudara pun menjadi tradisi yang tidak pernah dilupakan...
kehadiran ponakan-ponakan, yang tiap tahun bertambah, semakin menambah semaraknya berkumpul ....
kumpul dengan keluarga selalu menyenangkan...
sedikit pertentangan menambah semaraknya pertemuan kali ini...
capek sih, jadi babu lagi..(yang masak, nyapu, dll), yang selama ini dikerjakan orang lain buatku, menjadi terasa menyenangkan..
banyak pengalaman baru (yang sedikit menjijikkan untuk dikenang xexexe) didapatkan...

kumpul kali ini menjadi perkumpulan kami pertama merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa kehadiran Bapak tercinta.
Tiap hari menjelang tahun baru, mengingatkan kami akan pengalaman setahun lalu, saat Bapak masih sakit.
Tiap hari jelang tahun baru, kami lalui dengan memori setahun lalu.
Tidak ingin membicarakannya satu sama lain, tapi aku tahu, pikiran kami masing-masing kembali ke tahun lalu, saat Beliau masih ada.

Father, I do miss you.
I keep figuring what your response will be to see Tadeo and Tobias ...
They are very handsome.
Tadeo looks like Opung and Tobias looks like Evan...

Rabu, 21 Desember 2011

PEMBALASAN: mine or Him?

Lagi nonton film James Bond 007. Sebelumnya film Batman Begins...(gak tidur sampai jam 1:30 AM lho karna asyiknya).
Saya rasa banyak di antara kita yang suka menonton film action, yang dimulai dengan aksi kejahatan dan diakhiri kemenangan kebaikan. Dengan intrik-intrik yang menarik, adu pedang, adu senjata, adu taktik, adu teknologi, yang diakhiri, kemenangan kebaikan...
Selesai menonton, ada kepuasan di dalam diri ketika melihat...akhirnya kebaikan menang.
Betul gak? -)

Sepertinya, Tuhan sudah menanamkan bibit kebaikan di dalam diri kita; yang naturally muncul dengan perasaan puas:ketika melihat kejahatan kalah oleh kebaikan.

Film-film yang lewat di hadapan mata kita atau kehidupan harian yang kita jalani, buat kita merasa bahwa pembalasan kejahatan adalah hak kita.
Ketika ada teman yang menjahati kita, ketika kita diperlakukan tidak adil, ketika ada sesuatu yang tidak sesuai, rasanya kita ingin menyelesaikannya dengan usaha kita sendiri, dengan cara kita sendiri.
Pembalasan ada di pihak kita. Kita berhak membalas.
Namun, apakah ini sesuai dengan Firman Tuhan?
Bukankah, pembalasan adalah hak Tuhan? Siapa kita bertindak atas namaNya?

Perintah buat kita adalah mengampuni.
Doa yang diajarkan Yesus mengatakan 'dan ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami'

Perintah yang jelas kan?
Mengampuni dan bukan membalas.
Mari kita mulai melakukan apa yang memang menjadi bagian kita,
dan menyerahkan kepada Tuhan apa yang menjadi bagianNya,
after all, He own us...