GOD's will (II)

Lalu, sebuah pertanyaan muncul... Apakah memang apa yang harus kulakukan 7 tahun lalu, harus kuulangi lagi? Atau Kau punya maksud lain lewat peristiwa ini? Apa yang Kau inginkan Tuhan? Apakah untuk setiap kasus; jawabanMu sama? (depanpinangroomm1-180309)


Itu adalah pertanyaanku 4 bulan yll... sebuah pertanyaan retorik yang tidak membutuhkan jawaban karna aku hanya harus menjalaninya...

Hidup bukanlah hidup ketika aku tidak menghadapi apapun masalah... Hidup menjadi hambar ketika semua berjalan biasa-biasa saja tanpa perjuangan...
(Bali,akhir JulyawalAug - could not continue anymore)

Hmm... tulisan di atas pahit banget ya? hahaha... Saat ini aku menyadari bahwa responku terhadap sesuatu hal sering bergantung pada kondisi hatiku saat itu.. Maka akupun belajar untuk tidak buru-buru mengambil keputusan, menghakimi sesuatu, melakukan sesuatu, di saat hatiku lebih menguasai pikiranku...

God's Will tertulis jelas di Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana ALLAH"

ALLAH sanggup bekerja pada keadaan apa pun juga. Susah senang DIA datangkan dengan satu tujuan; kebaikan bagi semua orang.
Kepahitan yang kualami dan kurasakan saat itu, berujung dengan kebaikan yang terbaik bagiku. Tak kusangka, kalau kepahitan itu mengiringku untuk lebih dekat padaNya, lebih mesra denganNya.
Kepahitan itu tidak berujung kepahitan...karna aku memilih untuk mengasihi Dia dan menanyakan rencanaNya bagiku... karna aku memilih untuk memaafkan diriku dan sumber kepahitan itu...

Hidup itu indah karna bersama ALLAH.
Susah senang tidak masalah, asal ada ALLAH.

(Deeply in love with YOU my Lord Jesus)

NGIKUT TERUS

Aku memejamkan mataku begitu duduk di seat 5D dan berdoa:Tuhan Yesus, terima kasih karna Engkau melindungi perjalananku ke Surabaya. Engkau bekerja di mesin-mesin pesawat, menemani pilot, co pilot, pramugari dan semua penumpang, memberi cuaca yang baik. Terima kasih karna kami akan tiba dengan selamat di tujuan. Amin.

Kubuka mataku begitu selesai. Liburan kali ini, aku tidak bersama sahabat-sahabatku Liu, Bosley dan Drew. Mereka harus tinggal karna pekerjaan. Ya,teman-temanku yang lain pun tidak bisa ikut. Kali ini, aku sendirian.

“Seandainya Tuhan seperti itu, apa yang akan terjadi? Seandainya Tuhan terbatas oleh tempat dan waktu, Dia hanya bisa berada di satu tempat pada satu masa, apa yang terjadi?”
Karna Tuhan harus menemani sahabat-sahabatku di Sengata, maka Dia tidak bisa bersama dengan aku pada penerbangan kali, apa jadinya dengan aku?

Untunglah, Tuhanku bukan seperti itu.
Untunglah…kemana pun aku, Tuhan bisa dan mau bersama dengan aku…
Untunglah... Tuhanku tidak terbatas oleh tempat dan masa... Dia adalah Tuhan untuk semua tempat, semua masa, semua orang...semua hal...
Untunglah... Dia memilihku... sehingga aku bisa hidup relax karna ada Dia yang selalu bisa kuandalkan pada situasi apa pun...

Betapa beruntungnya aku ya?

(Kamu juga bisa lho...hanya terima Dia untuk jadi Tuhan dalam hidup and you could relax for the rest of your life).