Selasa, 20 Juli 2010

ke SEMENTARA an ini

From: Me
Date: Mon, 14 Jun 2010 14:58:59 +0700
To: us
Subject: Pikiranku - Gara2 Terasing sendiri di kota besar...

D,
Aku senang banget dapat email ini, karna kesadaran seperti ini pun sudah kudapat sejak di kota besar.
Ketika apa yang ingin kukekep di kota kecil, diambil satu persatu (dan itupun nyaris -kalian juga).
Aku, pernah berpikir bentar lagi aku 40, 50 en dead.
Klo kupandang ortuku, tak sadar kuberpikir, usia mereka pun mungkin tinggal itungan jari. Bagaimana aku jalani hidup tanpa kehadiran mereka?
Kengerian kadang melanda, untungnya jaminan hidup kekal itu ada...

Soal jodoh pun, bukan karna gak dapat juga sampe sekarang hehehehe, aku tidak terlalu seperti dulu lagi mencarinya...
Toh, dia juga sementara.
Diberi, tidak diberi, sebenarnya tidak terlalu matters lagi buatku walaupun tetep pengen hehehe...

Kekekalan, it is between me and God.
Makanya aku gak mau main-main lagi, serius nyari... Sebenarnya apa tujuan Tuhan menciptakan seorang (kusebut nama lengkapku) di muka bumi ini?
wkwkwk...

kemarin, aku punya cita-cita pengen buat perpustakaan buat anak remaja di kota kecil... pengen punya toko buku rohani di kota kecil yang orientasinya bukan untung
-banyak pengennya-

PS: D, ini bisa kumasukkan di blok-ku gak? Namannya disamarin hehehe...


From: D
Sent: Monday, June 14, 2010 2:51 PM
To: us
Subject: Pikiranku - Gara2 Bosan

Alls,
Aku lagi gak semangat nih… cuman sama anakku aja yang tetap semangat. Kalo sama suamiku, yah sudah jadi partner tetap... gak bisa diapa2in lagi.... ^_*

Kayaknya karena monoton.
Pulang, makan, main sama anakku, tidur, bangun, kerja, belanja mingguan, dst dst.... mau punya kegiatan lain, enggan juga melakukannya.
Gambar dll, perlu inspirasi dan susah kalo lagi punya baby dan suami pencemburu... wk wk wk

Hal ini bukan karena aku gak punya ide mau mengerjakan sesuatu, atau tidak punya ide, atau tidak berdaya.

Berikut hanya sepenggal kesadaran terhadap sesuatu hal yang kesannya ringan (karena sudah didengar dari dulu, disadari, diketahui benar, tapi dikesampingkan), padahal teramat sangat penting.

Gak cuma waktu lajang aja kita bisa merasa bosen... ternyata ketika sudah menikah, putaran kehidupan juga bikin bosen.
Akhirnya aku tahu, semua serba sementara. Ini gak cuma dimulut aja... bener2 sudah ada pengertian yang timbul dari dalam. Dan barusan saja. hehehe...

Dalam alkitab, semua usaha manusia dibawah kolong langit, seperti usaha menjaring angin...

Usia kita ada batasnya.
Usia jodohku, juga.
Kekayaan, gak dibawa’ mati.
Karier, di kantor cuma sampe usia pensiun.
Kalo karier lepas, pun gak selamanya bisa aku jamin akan tetap berdiri menjadi milikku. Ternyata jodoh, harta, karier, kecantikan... semua hanya bonus dan bunga2 saja krn semua ada batas waktunya... semua hanya sementara.
Ada saatnya layu, dan digantikan oleh pucuk yang lain.

Kalo liat dari ketinggian yg gak seberapa saat naik pesawat, rumah tempat berlindung pun gak kelihatan, gedung tinggi yang megah, juga gak kelihatan.
Apalagi kita.
Pantes Tuhan bilang kita seperti debu tanah.
Debu yang kita hirup saat bernafas, sama sekali gak kelihatan.
Tapi jelas ada di atas meja, bufet, permukaan mobil, kosen pintu.

Tuhan memang baik, Ngels... kita jalanin peran kita saja.
Ada yang jadi LA – masih lajang, dari keluarga keturunan Tionghoa, sekolah di bla-bla... pekerjaan sekretaris, dan dia pelayanan, dst dst.
DA - seorang Lajang, berperawakan bla bla, bekerja diperusahaan A, sbg supt, dst, demikian juga BA, dan aku.

Suatu saat kita hilang dari permukaan bumi...

Tidak bermaksud mengajari... tapi aku lagi menyadarkan diriku sendiri....